BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Akuntansi
merupakan kebutuhan sebuah
perusahaan. Bagaimana sebuah Perusahaan
melihat keadaan finansial perusahaannya
pada suatu periode tertentu. Adalah tugas seorang Akuntan untuk mencatat
laporan keuangan suatu perusahaan. Akuntansi Manajemen membahas lebih lanjut
pencatatan laporan keuangan untuk pihak
internal (manajemen perusahaan). Maka, penulisan makalah ini akan
fokus untuk menjelaskan ruang lingkup akuntansi manajemen.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang kami sebutkan di atas, maka
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimana
sejarah dan perkembangan akuntansi manajemen?
1.2.2. Apa
pengertian akuntansi manajemen?
1.2.3. Apa
peranan akuntansi manajemen?
1.2.4. Apa
perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?
1.2.5. Bagaimana
hubungan akuntansi manajemen dengan disiplin ilmu lainnya?
1.3.
TUJUAN
Dari rumusan masalah
diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk
mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan akuntansi manajemen.
1.3.2. Untuk
megetahui pengertian dari akuntansi manajemen.
1.3.3. Untuk
mengetahui apa saja peranan dari akuntansi manajemen.
1.3.4. Untuk
mengetahui perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
1.3.5. Untuk
mengetahui bagaimana hubungan akuntansi manajemen dengan disiplin ilmu lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen
berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan di USA
mulai akhir abad ke 19 dan permulaan abad
20. Pada tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi
manajemen berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran
profitabilitas produk secara individual dan penggunaan informasi tersebut untuk
pengambilan keputusan strategik bagi pemimpin perusahaan dan pemakai intern
lainnya.
Mulai tahun 1925, dengan
dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen
untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan
digantikan dengan penentuan cost sediaan (inventory costing). Perubahan
orientasi akuntansi manajemen dari penyediaan informasi bagi pemakai intern
(untuk kepentingan pengambilan keputusan strategik) ke penyediaan informasi
keuangan bagi pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai awal tahun 90-an. Pelaporan
keuangan kepada pihak luar menjadi pendorong utama dalam perancangan sistem
akuntansi biaya sejak pasar modal dikembangkkan di USA. Manajer perusahaan
bersedia untuk menerima informasi biaya rata-rata produk yang kasar.
Kenyataannya pada saat itu, informasi biaya produk secara individual yang lebih
rinci dan teliti tidak diperlukan. Selama perusahaan memiliki produk yang
homogen, yang mengkonsumsi sumber daya dengan proporsi yang sama, informasi
yang disediakan oleh sistem akuntansi biaya yang lebih berorientasi ke
penyediaan informasi keuangan bagi pemakai luar adalah cukup baik dan memadai.
Bagi kebanyakan perusahaan, biaya untuk menjalankan sistem akuntansi biaya
lebih rinci, kenyataannya melebihi manfaat yang diperoleh.
Dalam tahun 1950-an dan
1960-an, telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem
akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Usaha untuk
memperbaiki akuntansi biaya pada saat itu, pada hakikatnya hanya terpusat pada
bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai
luar, dan tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus
diperuntukan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan
1990-an, praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu
lagi melayani kebutuhan manajerial, banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan
sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna karena
perkembangan lingkungan ekonomi yang berkembang pesat, sehingga dibutuhkan
pengembangan praktik-praktik informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan
relevan.
Pada tahun-tahun terakhir
ini, lingkungan bisnis yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam
telah mengubah sifat ekonomi USA, dan telah menimbulkan respon dari banyak
perusahaan manufaktur di USA, yang secara dramatis mengubah cara
perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka. Dengan perubahan ini,
sistem akuntansi manajemen tradisional tidak berlaku lagi. Oleh karena itu,
sistem akuntansi manajemen yang baru, kemudian muncul. Trend yang menyebabkan
perubahan akuntansi manajemen, adalah :
1.
Kemajuan teknologi informasi
Dengan teknologi informasi pada tingkat
perkembangannya sekarang, manajemen mampu memproduksi produk yang tidak
terbayangkan sebelumnya, dan dengan mudah dapat memperoleh informasi yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka. Dilain pihak, akuntan manajemen
mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin dilaksanakan
dengan cara manual.
2.
Implementasi just-in time (JIT) manufacturing
Melalui implementasi filosofi ini,
perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan,tanpa memanfaatkan
tersedianya sediaan dan tanpa menanggung biaya sediaan. Setiap operasi hanya
memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Oleh karena itu,
JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan, serta mempunyai dampak
signifikan terhadap tingkat sediaan, tata letak pabrik dan penyediaan jasa
pendukung.
3.
Meningkatnya tuntutan mutu
JIT manufacturing menuntut ketepatan waktu
produksi dan penyerahan produk akhir kepada customer maupun produk antara dari
satu tahap produksi ke tahap produksi berikutnya. Untuk menghasilkan produk
sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada customer dibutuhkan
pengendalian menyeluruh atau Total Quality Control (TQC). TQC merupakan konsep
pengendalian yang meletakan tanggung jawab pengendalian dipundak setiap
karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai
proses produksi, sampai produk mencapai pembeli.
4.
Meningkatnya diversifikasi dan
kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk
Banyak perusahaan yang memproduksi
berbagai macam kelompok produk yang masing-masing produk mengkonsumsi sumber
daya dengan tingkat yang sangat berbeda satu sama lain, sehingga pembebanan
biaya overhead pabrik tidak mencerminkan keterserapan produk tersebut.
Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk
menyebabkan inovasi produk sangat pesat, sehingga daur hidup produk (product life
cycle) menjadi semakin pendek.
5.
Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing (CIM)
Dengan digunakannya CIM dalam pabrik,
perusahaan mampu memproduksi produk berdasarkan order, bukan atas dasar
prakiraan. CIM mampu memperpendek lead time dan mengurangi sediaan secara
besar-besaran. CIM juga mengurangi secara signifikan penggunaan sumber daya
manusia dalam proses pengolahan produk.
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan
pengembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.
Konsekuensinya, sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas
(Activity-Based Management) banyak dikembangkan dan diimplementasikan oleh
organisasi dengan fokus yang telah diperluas agar memungkinkan melayani
kebutuhan pelanggan dan mengelola rantai nilai perusahaan. Penekanan waktu,
kualitas dan efisiensi untuk mengamankan dan mempertahankan keunggulan bersaing
perlu dilakukan. Sebagai tambahan, manajer harus memutuskan posisi strategis
perusahaan. Posisi yang dipilih dapat mempengaruhi sifat sistem informasi
akuntansi manajemen.
Manajemen berdasarkan aktivitas
(Activity-Based Management) adalah respon yang inovatif terhadap kebutuhan atas
informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan. Manajemen
berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
(activity based costing - ABC). Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat
meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-tama dengan
menelusuri biaya berbagai aktivitas, kemudian produk atau pelanggan yang
menggunakan berbagai aktivitas tersebut (Hansen, 2009:13).
2.2. Pengertian
Akuntansi Manajemen
1)
Hariadi
(2002:3), bahwa akuntansi manajemen merupakan
identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan
pelaporan kejadian-kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar
manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan pengendalian dan pengambilan
keputusan.
2)
Abdul Halim dan Bambang Supomo (2001:3),
Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi
keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan eknomi dalam melaksanakan
fungsi manajemen.
3)
Mulyadi (2001:2) menyatakan bahwa, akuntansi
manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh
tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern
organisasi.
4) Hansen
& Mowen
Akuntansi manajemen adalah
serangkaian sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Proses tersebut dapat berupa pengumpulan (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (anlysis), pelaporan (reporting)
dan pengelolaan (managing) informasi. (1999
: Hansen/Mowen Jilid I)
Berdasarkan
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa akuntansi manajemen adalah suatu
kegiatan atau proses yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen yang
digunakan manajer untuk :
1.
Perencanaan, yaitu pernyataan lengkap suatu kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
Pengendalian, yaitu aktivitas untuk mengarahkan kegiatan agar berjalan
sesuai dengan yang direncanakan.
3.
Pengambilan keputusan, yaitu proses
memilih diantara beberapa alternatif.
Akuntansi manajemen tidak hanya diperlukan oleh pihak manajemen
intern perusahaan saja tetapi juga ada pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi lainnya seperti pemegang saham, para kreditor, aparat pemerintah dan
penguasa perpajakan. Akuntansi manajemen memberikan informasi-informasi kepada setiap manajerial
dimana dalam hal ini akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi yang
dipandang untuk mengolah informasi keuangan memenuhi keperluan manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Hal ini tentu memberikan
manfaat seperti :
- Mengurangi kepastian
- Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik
- Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun
eksternal
- Membantu manajemen dalam penilaian kinerja
- Membantu perencanaan manajemen
- Memotivasi manajemen
Informasi akuntansi manajemen meliputi data historis maupun estimasi yang digunakan oleh
manajemen untuk melaksanakan operasi sehari-hari, perencanaan operasi di masa
datang, dan mengembangkan strategi bisnis secara menyeluruh. Akuntansi
manajemen mampu membantu manajer mengenali masalah-masalah, menyelesaikan
masalah-masalah tersebut dan mengevaluasi kinerja. Dengan demikian, akuntansi
manajemen diharapkan mampu membantu perusahaan menghadapi perubahan lingkungan
operasi sehingga perusahaan dapat terus bertahan.
2.3. Peranan Akuntansi Manajemen
Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya
sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan,
terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi
manajemen memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa
akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan
agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat
dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien,
termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek
disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua
subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi
keuangan. Kedua sistem akuntansi tersebut berbeda tujuan, sifat masukan dan
jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Adapun
sistem informasi akuntansi keuangan digunakan bagi pihak eksternal, sedangkan
sistem informasi akuntansi manajemen digunakan bagi pihak internal.
Sistem akuntansi
manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai intern (para
manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu
sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari
sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh
aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak
terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses,
masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada
tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum :
(Hansen, 2009:4)
a.
Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau
objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi penyediaan informasi untuk
perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi
ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan
biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.
b.
Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi
dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan
mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai
tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.
c.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena
itu, pentingnya pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi
yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan
hidup jangka panjang bagi perusahaan.
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajemen, masukan
(input) berupa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses
(process) terjadi aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan dan pengelolaan data atau informasi. Setelah melalui proses, maka
menghasilkan keluaran (output) berupa laporan khusus, biaya produk, biaya
pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran
tersebut akan digunakan oleh pihak intern dalam pengambilan keputusan.
Penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen tidak hanya digunakan pada
perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa
dan nirlaba.
Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar
peranan dari akuntansi manajemen, antara lain :
1.
Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi
Peran akuntansi manajemen sebagai sistem
pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat
perkembangan :
a)
Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen
melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana
aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan
bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan.
Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik
kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun.
Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer
yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana
yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen,
akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal
(reliable).
b)
Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi
menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian
manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya
penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika
akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.
c)
Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih
lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai
pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan
informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu
mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan
mereka lakukan.
2.
Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi
Informasi merupakan suatu fakta, data,
pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan.
Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan
datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu
alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Oleh
karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk
mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan
tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar
pentingnya akuntansi manajemen dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan
manajemen sebagai “pelaksana” sistem akuntansi manajemen juga tidak kalah
penting, serta merupakan peran pendukung dalam suatu organisasi. Mereka
membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar
organisasi (Hansen, 2009:20). Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position) dan posisi yang
sifatnya mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position).
Akuntan manajemen bertanggung jawab
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan,
menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh
manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi
sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan
informasi.
Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan
untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi
perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan
manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan
mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah
memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan
persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai
dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah
beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain
:
Ø CMA
(Certificate in Management Accounting ) adalah sertifikasi yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu tujuan CMA adalah
membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui, profesional, dan
terpisah dari profesi akuntan publik.
Ø CPA
(Certificate in Public Accounting ), utamanya ditujukkan bagi mereka yang
berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang
memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .
Ø CIA
(Certificate in Internal Auditing ) Adalah sertifikasi bagi auditor internal
dan didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.
2.4. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan
Akuntansi Keuangan
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan
untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, seperti
antara lain: pemegang saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi
pemerintah. Sementara itu, tujuan masing-masing para pemakai laporan keuangan
menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai
perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan
seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di
masa yang akan datang. Lingkup
informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi
keuangan tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi
keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan
secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif)
yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena
tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang
ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan (summary) dan
menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting
untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai
perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Untuk kriteria informasi Akuntansi
Keuangan, merupakan prinsip akuntansi berterima umum (GAAP).
Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang
berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang
berasal dari pihak luar perusahaan.
2.
Akuntansi
Manajemen
Akuntansi Manajemen mempunyai tujuan fokus menyediakan informasi
keuangan bagi pihak internal perusahaan (manajemen), sebagai bahan
pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan. Lingkup informasi, pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit,
tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil
karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian
tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan
lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh
Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen
yang terlibat dalam membuat keputusan. Dalam
fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang
akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal
yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun
untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya
di masa lalu (historical cost), biaya sekarang (current cost) atau biaya masa
datang (future cost). Kriteria informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi
oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat
bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun
perhitungan. Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu
manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan
perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam
perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka, Akuntansi Manajemen
tidak hanya mengandalkan ilmu akuntansi saja, namun juga
menggunakan disiplin ilmu antara lain: manajemen, psikologi ,
perilaku organisasi dan peramalan.
Berbagai perbedaan lain antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen :
Perbedaan |
Akuntansi Manajemen |
Akuntansi Keuangan |
1.
Target pengguna |
Berfokus pada penyediaan |
Berfokus pada penyediaan |
2.
Batasan input |
Tidak terikat aturan tertentu |
Pelaporan akuntansi |
3.
Jenis informasi |
Informasi keuangan & non |
Informasi keuangan yang |
4.
Orientasi Waktu |
Menekankan pada informasi |
Mencatat dan melaporkan |
5.
Tingkat Agregasi |
Evaluasi internal dan |
Informasi yang disediakan |
6.
Kedalaman |
Melibatkan aspek ekonomi |
Lebih spesifik |
7.
Keakuratan vs
Tepat waktu |
Lebih menekankan pada |
Lebih menekankan pada |
8.
Verifikasi vs |
Lebih menekankan pada |
Lebih menekankan pada |
Selain perbedaannya, akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen juga memiliki kesamaan, yaitu:
ð Keduanya dibangun atas dasar
pertanggungjawaban (stewardship).
Manajemen
sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan
keuangan
dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang
berkepentingan.
Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan
secara
keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-satuan
pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggungjawabanyang lebih
terinci.
ð Akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen dibangun dalam suatusistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem
yang terpisah. Selain karenapenyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang
oleh pihak yangberwenang, hal tersebut juga akan sangat mahal untuk
diimplementasikankarena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga
ekstra.
2.5.Hubungan Akuntansi Manajemen dengan Cabang Ilmu Lainnya
Hubungan
Manajemen dengan ilmu lainnya :
1.
Ilmu
manajemen dengan ilmu fisikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan
dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara
harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Psikologi adalah sebuah bidang pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari perilaku dan fungsi mentalmanusia secara ilmiah.
Sehingga hubungan Ilmu Manajemen
dengan Ilmu Psikologi adalah Ilmu Manajemen menganalisa hal-hal yang
berkenaan dengan psikologi karyawan disuatu karyawan. Bidang yang dikaji ialah
Motivasi Kerja, Stress Pekerjaan, dan Lingkungan Karyawan dalam Perusahaan
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan itu sendiri. Selain itu, Keterkaitan ini
juga termasuk dalam hal perekrutran kerja. Dalam menganalisanya diperlukan
teori-teori Psikologi yang mendukung dalam menjelaskan gejala-gejala dalam
suatu perusahaan. Hubungan antara Ilmu Manajemen dengan Ilmu Psikologi akan
banyak dikaji dalam Manajemen SDM atau Personalia.
2.
Ilmu manajemen dengan ilmu hukum
Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menelaah
hukum. Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan
hukum. Kaitan antara Ilmu Manajemen dengan Ilmu Hukum adalah Dalam Perjanian
Bisnis diperlukan dasar hukum yang kuat agar perjanjian yang dibuat dapat
berjalan dengan lancar. Dalam hal ini terdapat kajian Manajerial terhadap
aspkek-aspek hokum dalam kegiatan manajerial perusahaan.
3.
Ilmu manajemen dengan ilmu komunikasi
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beromunikasi
serta menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai saran komunikasi terhadap
orang lain. Komunikasi sangatlah penting dalam kegiatan manajerial
yang terjadi disuatu perusahaan. Ilmu Manajemen sangatlah berkaitan dengan Ilmu
Komunikasi dalam bidang Kehumasan Perusahaan, Surat menyurat Bisnis, serta
Pemasaran Produk.
4.
Ilmu manajemen dengan ilmu statistik
Ilmu Statistik ialah ilmu yang membahas tentang
pengumpulan, penyusunan, analisa, interpretasi dan penyajian data. Statistika berperan dalam menganalisa data
manajerial yang berbentuk angka-angka (kuantitatif) dan menyusunnya secara
sistematis. Analisis Manajerial ini bisa berupa analisa proababilitas, maupun
analisa statistikal murni. Statistika banyak digunakan dalam analisis pembuatan
penelitian karya tulis dibidang manajemen.
5. Ilmu manajemen dengan ilmu kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social
dan ekonomis. Hubungan antara Manajemen dan Kesehatan adalah perencanaa
kesehatan, pengorganisasian, pengaturan staf, penggerakkan pelaksanaan dalam
mencapai tujuan pembangunan kesehatan, penganggaran kesehatan (budgeting),
pengendalian pengawasan, dan penilaian pembangunan kesehatan.
6. Ilmu
Manajemen Dengan Ilmu Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang
yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak
manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi terhadap pengelolaan keuangan, hal-hal
administratif, dan pengurusan serta pengawasan, dan pembagian kerja dalam
bidang akuntansi.
7. Ilmu manajemen dengan
Ilmu teknik Industri
Disiplin teknik industri ditujukan untuk
memecahkan masalah di sektor industri (semua organisasi usaha meliputi produksi
barang / manufaktur maupun jasa). Teknik industri yang bertujuan mendapatkan
efisiensi kerja dalam segala bidang pekerjaan. Hubungannya dengan ilmu
manajemen adalah dalam teknik industry diperlukan sistem pengawasan
manajemen dan ditekankan pada prosedur, perencanaan, pengukuran,
pengawasan untuk semua aktivitas dalam organisasi.
8. Ilmu
Manajemen dengan Ilmu Antrolopogi
Antropologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang manusia, kaitannya dengan manajemen misalnya menggambarkan
cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Sehingga mendorong
kerja yang lebih baik dan lebih keras, karena supervisor memberi perhatian
kepada mereka. Hawthorn studies mengatakan yang penting diperhatikan
untuk meningkatkan produktifitas adalah faktor perilaku manusia dan social.
Akuntansi Manajemen dengan Ilmu Lainnya
Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi menjadi dua bagian
yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan
beorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak- pihak di luar
perusahaan dan sebaliknya akuntani manajemen berorientasi pada laporan untuk
pihak-pihak di internal mannajemen. Dalam organisasi perusahaan, akuntan
manajemen mempunyai posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara
langsung berfungsi di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan
perusahaan.
Jadi akuntan manajemen pada dasarnya merupakan bagian
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan,
pengawasan, dan pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah
meenjalankan fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu akuntansi
manajemen juga bertanggungjawab terhadap tugas seperti perencanaan anggaran,
bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian pengumpulan informasi, informasi
keuangan, dan informasi kuantitatif lainya serta bagian- bagian lain yang
menunjang.
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian dari
akuntansi manajemen yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk
pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan
akuntansi (Aktiva = Kewajiban = Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan
masalah pencatatan transakasi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan
peynusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban
keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal
penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan yang
merupakan aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian
laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan
pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan
keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama.
Hubungan
akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan disebut akuntansi eksternal.
Akuntansi keuangan bersifat masukan dan aturan serta konvensi yang mengatur
berbagai proses didefinisikan oleh Securities Exchange Commision dan Finnancial
Accounting Standart Board di Indonesia dikenal dengan Badan pengawas pasar
modal dan ikatn akuntansi. Tujuanya adalah penyusunan laporan eksternal
bagi investor, kreditor, lembaga pemerintah dan pengguna eksternal lainya.
Informasi ini digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi,
pemonitoran, dan ukuran-ukuran peraturan.
2. Akuntansi Biaya
Akuntansi
biaya ialah proses pengidentifikasian atau perangkuman dan penafsiran aneka
informasi ang diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian pengambilan
keputusan manajemen. Penghitungan biaya atau harga pokok barang yang
diproduksi. Dilihat dari pihak yang menggunaa informasi akuntansi biaya
digolongkan pula dalam kelompok yaitu pihak eksternal dan pihak internal
.
Akuntansi
biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting. Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya berbeda dengan beban, biaya
adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa,
sedangkan beban adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau
dikeluarkan untk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada
periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan
aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubunganya dengan realisasi hasil
penjualan, maka tidak digolonkan sebagai cost ataupun expense tetapi
digolongkan sebagai loss.
3. Investasi
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
akuntansi manajemen, keuangan dan ekonomi. Itilah tersebu berkaitan
dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan
keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanam
modal. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian daari
capital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk
diproduksi yang akan datang.
4. Statistik
Pengujian
statistik yang menjelaskan mengenai sejauh mana eratnya hubungan
tersebutt terletak antara variable dependen dengan independent. Dalam praktek
statistik, akan sangat bermanfaat bagi manajemen utuk mendpat satu jarak
tertentu untuk variable dependen, dengan demikian akan dapat dibuat probalitas
dimana nilai sesungguhnya akan berada pada jarak tersebut.
5. Perilaku Organisasi
Perilaku
organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi, sudi ini adalah
sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu polotik, antropologi
dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah
studi adalah studi tentang sumber dayaa manusia dan psikologi industri serta
perilaku organisasi dan ditinjauan umum studi organisasi adalah tentang pribadi
dan dinamika kelompok dan konteks organisasi , serta sifat organisasi itu
sendiri.
Setiap
kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yag ikut bermain. Studi
organisasi berusaha unutk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor
ini. Seperti halnya dengan akuntansi manajemen , perilaku organisasi
berusaha untuk mengontrrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada
sejumlah kontroversi mengena dampak etis dari pemusatan perhatian trehadap perilaku
pekerja. Karena itu, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh telah menjadi
alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu,
Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan
organisasi dan keberhasilan kerja.
6. Komunikasi Bisnis
Komunikasi
bisnis adalah komunikasi yang digunakan alam kuntansi manajemen yang
berhubungan dengan dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi, baik verbal maupun nonverbal untuk menncapai tujuan tertentu.
Komunikasi bisnis memberikan ketrampilan dasar bagi mahasiswa agar mampu
berinteraksi dengan berbagai pihak dalam organisasi bisnis, seperti dalam
menyampaikan kehidupan gagasan baik dalam lisan dan tulisan berbagai tehnik
diskusi. Pemimpin diskusi dan negosiasi akan memberikan dasar bagi mahasiswa
agar mampu berinteraksi dengan orang lain serta mengenal berbagai bahasa bisnis
yang terkait dengan kepentingan bisnis.
Informatif
Tekhnologi Perkembangan informasi tekhnologi membawa perubahan yang signifikan,
dlam dunia bisnis ada berbagai macam system informasi dengan menggunakan
tekhnologi yang muncul antara lain:
- Elektronik
Data Processing System (EDPS)
- Data
Processing System (DPS)
- Decision
Support System (DSS)
- Manajmen
Inforrmatif System (MIS)
- Executive
Informatif System (EIS) dan
- Accounting
Informatiion System (AIS)
Perkembangan
tekhnologi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen selaku bidang
penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan manajemen, pengeruh terrsebt dapat bersifat menguntungkan maupun
merugian perusahaan.
Tujuan
umum menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok
jasa, produk , dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Menyediakan informasi
yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan
berkelanjutan, Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan
tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakanya. Informasi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Akuntansi
manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang menitik beratkan
permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer
mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil
biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan
efisien.
Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen menyajikan informasi yang
terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan,
menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk
pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi
akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer tersebut.
3.2. Saran
Pembuatan
sebuah makalah haruslah sesuai dengan realita yang ada dan kami sadar bahwa
makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran dari semua pihak yang dapat mendukung pembuatan makalah ini
agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Makalah
ini kami tujukan sebagai salah satu pemenuhan tugas kuliah kami dan juga kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi baik
kepada pembaca dan kepada diri kami tentunya.
Jika Kamu Menginginkan refrensi berbentuk File
Tidak ada komentar:
Posting Komentar