Senin, 24 Januari 2022

AKUNTANSI MANAJEMEN

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.          LATAR BELAKANG

            Akuntansi  merupakan  kebutuhan  sebuah  perusahaan.  Bagaimana sebuah Perusahaan melihat  keadaan finansial perusahaannya pada suatu periode tertentu. Adalah tugas seorang Akuntan untuk mencatat laporan keuangan suatu perusahaan. Akuntansi Manajemen membahas lebih lanjut pencatatan laporan keuangan untuk pihak  internal (manajemen perusahaan). Maka, penulisan makalah  ini akan  fokus untuk menjelaskan ruang lingkup akuntansi manajemen.

1.2.          RUMUSAN MASALAH

            Dari latar belakang yang kami sebutkan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1.2.1.      Bagaimana sejarah dan perkembangan akuntansi manajemen?

1.2.2.      Apa pengertian akuntansi manajemen?

1.2.3.      Apa peranan akuntansi manajemen?

1.2.4.      Apa perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?

1.2.5.      Bagaimana hubungan akuntansi manajemen dengan disiplin ilmu lainnya?

1.3.          TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.3.1.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan akuntansi manajemen.

1.3.2.      Untuk megetahui pengertian dari akuntansi manajemen.

1.3.3.      Untuk mengetahui apa saja peranan dari akuntansi manajemen.

1.3.4.      Untuk mengetahui perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.

1.3.5.      Untuk mengetahui bagaimana hubungan akuntansi manajemen dengan disiplin ilmu lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan di USA

mulai akhir abad ke 19 dan permulaan abad 20. Pada tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi manajemen berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas produk secara individual dan penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik bagi pemimpin perusahaan dan pemakai intern lainnya.

Mulai tahun 1925, dengan dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan digantikan dengan penentuan cost sediaan (inventory costing). Perubahan orientasi akuntansi manajemen dari penyediaan informasi bagi pemakai intern (untuk kepentingan pengambilan keputusan strategik) ke penyediaan informasi keuangan bagi pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai awal tahun 90-an. Pelaporan keuangan kepada pihak luar menjadi pendorong utama dalam perancangan sistem akuntansi biaya sejak pasar modal dikembangkkan di USA. Manajer perusahaan bersedia untuk menerima informasi biaya rata-rata produk yang kasar. Kenyataannya pada saat itu, informasi biaya produk secara individual yang lebih rinci dan teliti tidak diperlukan. Selama perusahaan memiliki produk yang homogen, yang mengkonsumsi sumber daya dengan proporsi yang sama, informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi biaya yang lebih berorientasi ke penyediaan informasi keuangan bagi pemakai luar adalah cukup baik dan memadai. Bagi kebanyakan perusahaan, biaya untuk menjalankan sistem akuntansi biaya lebih rinci, kenyataannya melebihi manfaat yang diperoleh.

Dalam tahun 1950-an dan 1960-an, telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Usaha untuk memperbaiki akuntansi biaya pada saat itu, pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, dan tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukan bagi kepentingan manajemen.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial, banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna karena perkembangan lingkungan ekonomi yang berkembang pesat, sehingga dibutuhkan pengembangan praktik-praktik informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.

Pada tahun-tahun terakhir ini, lingkungan bisnis yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam telah mengubah sifat ekonomi USA, dan telah menimbulkan respon dari banyak perusahaan manufaktur di USA, yang secara dramatis mengubah cara perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka. Dengan perubahan ini, sistem akuntansi manajemen tradisional tidak berlaku lagi. Oleh karena itu, sistem akuntansi manajemen yang baru, kemudian muncul. Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen, adalah :

1.      Kemajuan teknologi informasi

Dengan teknologi informasi pada tingkat perkembangannya sekarang, manajemen mampu memproduksi produk yang tidak terbayangkan sebelumnya, dan dengan mudah dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka. Dilain pihak, akuntan manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin dilaksanakan dengan cara manual.

2.      Implementasi just-in time (JIT) manufacturing

Melalui implementasi filosofi ini, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan,tanpa memanfaatkan tersedianya sediaan dan tanpa menanggung biaya sediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Oleh karena itu, JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan, serta mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat sediaan, tata letak pabrik dan penyediaan jasa pendukung.

3.      Meningkatnya tuntutan mutu

JIT manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada customer maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi berikutnya. Untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada customer dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau Total Quality Control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakan tanggung jawab pengendalian dipundak setiap karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai proses produksi, sampai produk mencapai pembeli.

4.      Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk

Banyak perusahaan yang memproduksi berbagai macam kelompok produk yang masing-masing produk mengkonsumsi sumber daya dengan tingkat yang sangat berbeda satu sama lain, sehingga pembebanan biaya overhead pabrik tidak mencerminkan keterserapan produk tersebut. Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat, sehingga daur hidup produk (product life cycle) menjadi semakin pendek.

5.      Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing (CIM)

Dengan digunakannya CIM dalam pabrik, perusahaan mampu memproduksi produk berdasarkan order, bukan atas dasar prakiraan. CIM mampu memperpendek lead time dan mengurangi sediaan secara besar-besaran. CIM juga mengurangi secara signifikan penggunaan sumber daya manusia dalam proses pengolahan produk.

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan pengembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Konsekuensinya, sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) banyak dikembangkan dan diimplementasikan oleh organisasi dengan fokus yang telah diperluas agar memungkinkan melayani kebutuhan pelanggan dan mengelola rantai nilai perusahaan. Penekanan waktu, kualitas dan efisiensi untuk mengamankan dan mempertahankan keunggulan bersaing perlu dilakukan. Sebagai tambahan, manajer harus memutuskan posisi strategis perusahaan. Posisi yang dipilih dapat mempengaruhi sifat sistem informasi akuntansi manajemen.

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) adalah respon yang inovatif terhadap kebutuhan atas informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing - ABC). Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-tama dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas, kemudian produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut (Hansen, 2009:13).

 

2.2. Pengertian Akuntansi Manajemen

1)      Hariadi (2002:3), bahwa akuntansi manajemen merupakan identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadian-kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan. 

2)      Abdul Halim dan Bambang Supomo (2001:3), Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan eknomi dalam melaksanakan fungsi manajemen. 

3)      Mulyadi (2001:2) menyatakan bahwa, akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi. 

4)      Hansen & Mowen

Akuntansi manajemen adalah serangkaian sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Proses tersebut dapat berupa pengumpulan (collecting), pengukuran (measuring), penyimpanan (storing), analisis (anlysis), pelaporan (reporting) dan pengelolaan (managing) informasi. (1999 : Hansen/Mowen Jilid I)

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan atau proses yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen yang digunakan  manajer untuk :

1.      Perencanaan, yaitu pernyataan lengkap suatu kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

2.      Pengendalian, yaitu aktivitas untuk mengarahkan kegiatan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

3.      Pengambilan keputusan, yaitu proses memilih diantara beberapa alternatif.

Akuntansi manajemen tidak hanya diperlukan oleh pihak manajemen intern perusahaan saja tetapi juga ada pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi lainnya seperti pemegang saham, para kreditor, aparat pemerintah dan penguasa perpajakan. Akuntansi manajemen memberikan informasi-informasi kepada setiap manajerial dimana dalam hal ini akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi yang dipandang untuk mengolah informasi keuangan memenuhi keperluan manajer dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Hal ini tentu memberikan manfaat seperti :

  • Mengurangi kepastian 
  • Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik 
  • Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal 
  • Membantu manajemen dalam penilaian kinerja 
  • Membantu perencanaan manajemen 
  • Memotivasi manajemen

Informasi akuntansi manajemen meliputi data historis maupun estimasi yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan operasi sehari-hari, perencanaan operasi di masa datang, dan mengembangkan strategi bisnis secara menyeluruh. Akuntansi manajemen mampu membantu manajer mengenali masalah-masalah, menyelesaikan masalah-masalah tersebut dan mengevaluasi kinerja. Dengan demikian, akuntansi manajemen diharapkan mampu membantu perusahaan menghadapi perubahan lingkungan operasi sehingga perusahaan dapat terus bertahan.

 

2.3. Peranan Akuntansi Manajemen

Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua sistem akuntansi tersebut berbeda tujuan, sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Adapun sistem informasi akuntansi keuangan digunakan bagi pihak eksternal, sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen digunakan bagi pihak internal.

Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum : (Hansen, 2009:4)

a.       Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi  penyediaan informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.

b.      Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.

c.       Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan.

Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajemen, masukan (input) berupa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses (process) terjadi aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan data atau informasi. Setelah melalui proses, maka menghasilkan keluaran (output) berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak intern dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.

 

Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari akuntansi manajemen, antara lain :

1.      Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi

Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan :

a)      Pencatat skor (score keeping)

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).

b)      Penarik perhatian manajemen (attention directing)

Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.

c)      Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)

Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan.

2.      Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi

Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan tersebut.

Disamping uraian mengenai garis besar pentingnya akuntansi manajemen dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan manajemen sebagai “pelaksana” sistem akuntansi manajemen juga tidak kalah penting, serta merupakan peran pendukung dalam suatu organisasi. Mereka membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi (Hansen, 2009:20). Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position) dan posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position).

Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.

Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain :

Ø  CMA (Certificate in Management Accounting ) adalah sertifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.

Ø  CPA (Certificate in Public Accounting ), utamanya ditujukkan bagi mereka yang berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .

Ø  CIA (Certificate in Internal Auditing ) Adalah sertifikasi bagi auditor internal dan didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.

2.4. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

1.      Akuntansi Keuangan


Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, seperti antara lain: pemegang saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah. Sementara itu, tujuan masing-masing para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang. Lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi keuangan tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan (summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Untuk kriteria informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip akuntansi berterima umum (GAAP).  Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas  Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan.

2.              Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen mempunyai tujuan fokus menyediakan informasi keuangan bagi  pihak internal perusahaan (manajemen), sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan. Lingkup informasi, pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup  informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan. Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang (current cost) atau biaya masa datang (future cost). Kriteria informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka, Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan  ilmu akuntansi saja, namun juga menggunakan  disiplin ilmu antara lain:  manajemen,  psikologi , perilaku organisasi  dan peramalan.

Berbagai perbedaan lain antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen :

Perbedaan

Akuntansi Manajemen

Akuntansi Keuangan

1.      Target pengguna

Berfokus pada penyediaan
informasi untuk untuk
pengguna internal

Berfokus pada penyediaan
informasi untuk pengguna
eksternal

2.      Batasan input
dan proses

Tidak terikat aturan tertentu

Pelaporan akuntansi
keuangan harus mengikuti
prosedur akuntansi yang
ditetapkan oleh pihak yang
berwenang (Bapepam & IAI
di Indonesia)

3.      Jenis informasi

Informasi keuangan & non
keuangan, dimungkinkan juga
informasi yang bersifat
subjektif

Informasi keuangan yang
bersifat objektif

4.       Orientasi Waktu

Menekankan pada informasi
tentang peristiwa di masa
depan

Mencatat dan melaporkan
peristiwa yang sudah terjadi
(data historis)

5.       Tingkat Agregasi

Evaluasi internal dan
pembuatan keputusan
dilakukan berdasarkan
informasi yang sangat detail

Informasi yang disediakan
berfokus pada kinerja
perusahaan secara
keseluruhan

6.       Kedalaman

Melibatkan aspek ekonomi
manajerial, teknik industri dan
ilmu manajemen (bersifat
multidisipliner)

Lebih spesifik

7.      Keakuratan vs Tepat waktu

Lebih menekankan pada
ketepat
an waktu

Lebih menekankan pada
keakuratan

8.      Verifikasi vs
Relevansi

Lebih menekankan pada
relevansi terhadap perencanaan
dan pengendalian

Lebih menekankan pada
kemampuan verifikasi

 

Selain perbedaannya, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen juga memiliki kesamaan, yaitu:

ð  Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship).
Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan
keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang
berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan
secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggungjawabanyang lebih terinci.

ð  Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dibangun dalam suatusistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karenapenyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yangberwenang, hal tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikankarena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra.

2.5.Hubungan Akuntansi Manajemen dengan Cabang Ilmu Lainnya

Hubungan Manajemen dengan ilmu lainnya :

1.      Ilmu manajemen dengan ilmu fisikologi

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Psikologi adalah sebuah bidang pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari perilaku dan fungsi mentalmanusia secara ilmiah.

Sehingga hubungan Ilmu Manajemen dengan Ilmu Psikologi adalah Ilmu Manajemen menganalisa hal-hal yang berkenaan dengan psikologi karyawan disuatu karyawan. Bidang yang dikaji ialah Motivasi Kerja, Stress Pekerjaan, dan Lingkungan Karyawan dalam Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan itu sendiri. Selain itu, Keterkaitan ini juga termasuk dalam hal perekrutran kerja. Dalam menganalisanya diperlukan teori-teori Psikologi yang mendukung dalam menjelaskan gejala-gejala dalam suatu perusahaan. Hubungan antara Ilmu Manajemen dengan Ilmu Psikologi akan banyak dikaji dalam Manajemen SDM atau Personalia.

2.      Ilmu manajemen dengan ilmu hukum

 Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menelaah hukum. Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum. Kaitan antara Ilmu Manajemen dengan Ilmu Hukum adalah Dalam Perjanian Bisnis diperlukan dasar hukum yang kuat agar perjanjian yang dibuat dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini terdapat kajian Manajerial terhadap aspkek-aspek hokum dalam kegiatan manajerial perusahaan.

3.      Ilmu manajemen dengan ilmu komunikasi

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beromunikasi serta menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai saran komunikasi terhadap orang lain. Komunikasi sangatlah penting dalam kegiatan manajerial yang terjadi disuatu perusahaan. Ilmu Manajemen sangatlah berkaitan dengan Ilmu Komunikasi dalam bidang Kehumasan Perusahaan, Surat menyurat Bisnis, serta Pemasaran Produk.

4.      Ilmu manajemen dengan ilmu statistik

Ilmu Statistik ialah ilmu yang membahas tentang pengumpulan, penyusunan, analisa, interpretasi dan penyajian data. Statistika berperan dalam menganalisa data manajerial yang berbentuk angka-angka (kuantitatif) dan menyusunnya secara sistematis. Analisis Manajerial ini bisa berupa analisa proababilitas, maupun analisa statistikal murni. Statistika banyak digunakan dalam analisis pembuatan penelitian karya tulis dibidang manajemen.

5.      Ilmu manajemen dengan ilmu kesehatan

 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Hubungan antara  Manajemen dan Kesehatan adalah perencanaa kesehatan, pengorganisasian, pengaturan staf, penggerakkan pelaksanaan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan, penganggaran kesehatan (budgeting), pengendalian pengawasan, dan penilaian pembangunan kesehatan.

6.      Ilmu Manajemen Dengan Ilmu Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan Informasi mengenai keuangan  sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi  terhadap pengelolaan keuangan, hal-hal administratif, dan pengurusan serta pengawasan, dan pembagian kerja dalam bidang akuntansi.

7.      Ilmu manajemen dengan Ilmu teknik Industri

Disiplin teknik industri ditujukan untuk memecahkan masalah di sektor industri (semua organisasi usaha meliputi produksi barang / manufaktur maupun jasa). Teknik industri yang bertujuan mendapatkan efisiensi kerja dalam segala bidang  pekerjaan. Hubungannya dengan ilmu manajemen adalah dalam teknik industry diperlukan sistem pengawasan  manajemen dan ditekankan pada prosedur, perencanaan, pengukuran, pengawasan untuk semua aktivitas dalam organisasi.

8.      Ilmu Manajemen dengan Ilmu Antrolopogi

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, kaitannya dengan manajemen  misalnya menggambarkan cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya.  Sehingga mendorong kerja yang lebih baik dan lebih keras, karena supervisor memberi perhatian kepada mereka.  Hawthorn studies mengatakan yang penting diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas adalah faktor perilaku manusia dan social.

     Akuntansi Manajemen dengan Ilmu Lainnya

Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan beorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak- pihak di luar perusahaan dan sebaliknya akuntani manajemen berorientasi pada laporan untuk pihak-pihak di internal mannajemen. Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara langsung berfungsi di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.

Jadi akuntan manajemen pada dasarnya merupakan bagian pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengawasan,  dan pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah meenjalankan fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu akuntansi manajemen juga bertanggungjawab terhadap tugas seperti perencanaan anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian pengumpulan informasi, informasi keuangan, dan informasi kuantitatif lainya serta bagian- bagian lain yang menunjang.

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi manajemen yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama  yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban = Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transakasi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan peynusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.

Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama.

Hubungan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan disebut akuntansi eksternal. Akuntansi keuangan bersifat masukan dan aturan serta konvensi yang mengatur berbagai proses didefinisikan oleh Securities Exchange Commision dan Finnancial Accounting Standart Board di Indonesia dikenal dengan Badan pengawas pasar modal dan ikatn akuntansi. Tujuanya  adalah penyusunan laporan eksternal bagi investor, kreditor, lembaga pemerintah dan pengguna eksternal lainya. Informasi ini digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran, dan ukuran-ukuran peraturan.

2. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya ialah proses pengidentifikasian atau perangkuman dan penafsiran aneka informasi ang diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian pengambilan keputusan manajemen. Penghitungan biaya atau harga pokok barang yang diproduksi. Dilihat dari pihak yang menggunaa informasi akuntansi biaya digolongkan pula  dalam kelompok yaitu pihak eksternal dan pihak internal .

Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya berbeda dengan beban, biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubunganya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolonkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.

3. Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan akuntansi manajemen, keuangan dan ekonomi. Itilah  tersebu  berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanam modal. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian daari capital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk diproduksi yang akan datang.

4. Statistik

Pengujian statistik yang menjelaskan mengenai sejauh  mana eratnya hubungan tersebutt terletak antara variable dependen dengan independent. Dalam praktek statistik, akan sangat bermanfaat bagi manajemen utuk mendpat satu jarak tertentu untuk variable dependen, dengan demikian akan dapat dibuat probalitas dimana nilai sesungguhnya akan berada pada jarak tersebut.

5. Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi, sudi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu polotik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi adalah studi tentang sumber dayaa manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi dan ditinjauan umum studi organisasi adalah tentang pribadi dan dinamika kelompok  dan konteks organisasi , serta sifat organisasi itu sendiri.

Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yag ikut bermain. Studi organisasi berusaha unutk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini. Seperti halnya dengan akuntansi manajemen  , perilaku organisasi berusaha untuk mengontrrol, memprediksikan, dan menjelaskan.  Namun ada sejumlah kontroversi mengena dampak etis dari pemusatan perhatian trehadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.

6. Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan alam kuntansi manajemen yang berhubungan dengan  dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal untuk menncapai tujuan tertentu. Komunikasi bisnis memberikan ketrampilan dasar bagi mahasiswa agar mampu berinteraksi dengan berbagai pihak dalam organisasi bisnis, seperti dalam menyampaikan kehidupan gagasan baik dalam lisan dan tulisan berbagai tehnik diskusi. Pemimpin diskusi dan negosiasi akan memberikan dasar bagi mahasiswa agar mampu berinteraksi dengan orang lain serta mengenal berbagai bahasa bisnis yang terkait dengan kepentingan bisnis.

Informatif Tekhnologi Perkembangan informasi tekhnologi membawa perubahan yang signifikan, dlam dunia bisnis ada berbagai macam system informasi dengan menggunakan tekhnologi yang muncul antara lain:

  • Elektronik Data Processing System (EDPS)
  • Data Processing System (DPS)
  • Decision Support System (DSS)
  • Manajmen Inforrmatif System (MIS)
  • Executive Informatif System (EIS) dan
  • Accounting Informatiion System (AIS)

Perkembangan tekhnologi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen selaku bidang penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen, pengeruh terrsebt dapat bersifat menguntungkan maupun merugian perusahaan.

Tujuan  umum menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk , dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan, Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainya  perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara  menggunakanya. Informasi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

            Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang menitik beratkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.

            Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen menyajikan informasi yang terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan, menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer tersebut.

 

3.2. Saran

            Pembuatan sebuah makalah haruslah sesuai dengan realita yang ada dan kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari semua pihak yang dapat mendukung pembuatan makalah ini agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

            Makalah ini kami tujukan sebagai salah satu pemenuhan tugas kuliah kami dan juga kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi baik kepada pembaca dan kepada diri kami tentunya.


Jika Kamu Menginginkan refrensi berbentuk File



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

  KATA PENGANTAR   Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Alla SWT yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktivi...